Senin, 09 November 2009

KREATIVITAS

Pengertian
Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencipta suatu produk baru, atau kemampuan untuk memberikan gagasan – gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi ciri – ciri kognitif, seperti kelancaran, keluwesan, keaslian, elaborasi, dan pemaknaan kembali dalam pemikiran, maupun ciri – ciri nonkognitif seperti motivasi, sikap, rasa ingin tahu, senang mangajukan pertanyaan, dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
Ciri – ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kelancaran adalah kemampuan menghasilkan banyak gagasan.
2. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam – macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
3. Keaslian adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara – cara yang asli, tidak klise.
4. Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci.
5. Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.

Karakteristik
SCU Munandar (1984) melakukan penelitian terhadap ahli psikologi tentang pendapat mereka mengenai ciri – ciri kepribadian kreatif, yang hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
2. Mempunyai inisiatif.
3. Mempunyai minat yang luas.
4. Bebas dalam berpikir (tidak kaku dan terhambat).
5. Bersifat ingin tahu.
6. Selalu ingin mendapat pengalaman – pengalaman baru.
7. Percaya pada diri sendiri.
8. Penuh semangat (energetic).
9. Berani mengambil resiko (tidak takut membuat kesalahan).
10. Berani menyatakan pendapat dan keyakinan (tidak ragu – ragu dalam menyatakan pendapat meskipun mendapat kritik dan berani mempertahankan pendapat yang menjadi keyakinannya).

Pengembangan Kreativitas
Setiap orang diasumsikan memiliki kemampuan kreatif meskipun dengan tingkat yang seragam. Kreativitas seseorang berkembang dipengaruhi oleh faktor – faktor internal (diri sendiri) dan eksternal (lingkungan).
Faktor – faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri, seperti :
1. Kondisi kesehatan fisik (sering sakit – sakitan, memiliki penyakit kronis, atau mengalami gangguan otak dapat menghambat perkembangan kreativitas).
2. Tingkat kecerdasan (IQ), IQ yang rendah (di bawah normal) dapat menjadi faktor penghambat perkembangan kreativitas.
3. Kondisi kesehatan mental, apabila seseorang sering mengalami stress, memiliki penyakit amnesia atau neurosis, maka dia cenderung akan mengalami hambatan dalam pengembangan kreativitasnya.
Faktor – faktor lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas antara lain :
1. Orang tua atau guru dapat menerima anak apa adanya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya dia baik dan mampu.
2. Orang tua atau guru bersikap empati kepada anak, dalam arti mereka memahami pikiran, perasaan dan perilaku anak.
3. Orang tua atau guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapatnya.
4. Orang tua atau guru (sekolah) memupuk sikap dan minat anak dengan berbagai kegiatan yang positif, seperti per;ombaan penulisan karya ilmiah, pidato, deklamasi dan drama.
5. Orang tua atau guru (sekolah) menyediakan sarana – prasarana pendidikan yang memungkinkan anak mengembangkan keterampilannya dalam membuat karya – karya yang produktif – inovatif.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com