Kamis, 24 Desember 2009

10 Kebiasaan Pribadi Sukses

Dalam bukunya yang berjudul ” 10 Kebiasaan Pribadi Sukses”, Dr. Ibrahim bin Hamd Al-Qu’ayyid memperkenalkan sejumlah konsep, trik-trik, dan hal-hal yang diperlukan dalam upaya merealisasikan kebahagiaan dan kesuksesan hidup. Buku tersebut ditulis berdasarkan hasil refleksinya selama menjalankan profesinya sebagai konselor. Buku ini hadir untuk mengungkapkan sebuah filsafat yang orisinil, didasarkan pada nilai-nilai Islami.

Buku berjudul “10 Kebiasaan Pribadi Sukses” ini berusaha menjelaskan masalah kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan manusia secara komprehensif, mencakup semua aspek kehidupan manusia baik ketika ia sedang menjalin hubungan dengan sang Khaliq, bekerja atau menekuni profesinya, maupun ketika sedang berinteraksi dengan keluarga dan masyarakatnya.

Dalam kata pengantarnya, dikemukakan bahwa kebahagiaan dan kesuksesan akan datang dalam konteks pengabdian yang sebenarnya kepada Allah SWT dan pemakmuran bumi yang dilakukan dengan cara membangun peradaban manusia yang benar. Inilah prinsip utama yang menjadi landasan bagi isi buku ini secara keseluruhan.

Adapun esensi dari kesepuluh kebiasaan pribadi sukses ini adalah:



1. Berusaha Mencapai Keunggulan: usaha yang terus-menerus untuk meraih prestasi dalam hidup pada tiga bidang utama: konsisten meningkatkan kualitas iman dan hubungan kepada Allah SWT, konsisten meningkatkan kualitas profesionalisme, spesialisasi, produksi, kapabilats dan efektifitas dalam kerja dan profesi Anda dan konsisten dalam meningkatkan kualitas hubungan-hubungan positif Anda dengan orang lain.
2. Menentukan Tujuan: menentukan tujuan-tujuan hidup Anda (tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek).
3. Perencanaan: menetapkan tujuan-tujuan Anda dalam program-program kerja dan jangka waktu tertentu (timing) yang bisa dijalankan.
4. Menyusun Prioritas: menentukan mana yang harus dilakukan pertama, kedua dan seterusnya, mana yang terpenting kemudian yang penting dari tujuan-tujuan, tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban dalam hidup ini.
5. Konsentrasi: memberikan perhatian terhadap tugas dan tanggung jawab atau kerja yang ada dihadapan Anda dan langsung mengerjakannya tanpa menunggu-nunggu lagi. Sebagaimana juga memfokuskan perhatian dalam spesialisai, bidang atau keahlian yang Anda yakinin bisa berprestasi dan kreatif dalam bidang tersebut.
6. Manajemen Waktu: memanfaatkan waktu yang ada dan menggunakannya sebaik-baiknya untuk mengembangkan keahlian-keahlian dan potensi kita agar tercapai tujuan-tujuan penting yang kita cita-citakan.
7. Berjuang Melawan Diri Sendiri: usaha yang terus-menerus untuk mengalahkan ego, menundukkan nafsu, mengarahkannya dan membiasakannya menghadapi tanggung-jawab dan resiko-resikonya, serta sabar dan teguh dalam prinsip-prinsip, nilai-nilai dan beberapa kewajiban agar tercapai kehidupan mulia yang kita idam-idamkan.
8. Keahlian Berkomunikasi: kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Bertujuan untuk memberikan pengaruh yang positif dalam hidup mereka dan supaya bisa hidup bersama mereka dalam suasana saling menghargai dan akhlak yang mulia.
9. Bepikir Positif: melihat dari sisi positif dalam semua hal, manusia dan peristiwa. Juga berpikir dengan cara yang didominasi unsur positif, prasangka baik, optimis dan melupakan sisi-sisi yang jelek.
10. Seimbang: berpikir dan bertindak dengan cara yang seimbang dalam hidup kita. Jangan sampai satu sisi lebih dominan dari sisi-sisi yang lain.

Tulisan selengkapnya dapat dilihat dalam tautan berikut ini:


(Sumber: http://perpuspdf.wordpress.com)

Kamis, 17 Desember 2009

KAJIAN AYAT ALI IMRON: 161

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَغُلَّ وَمَن يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
Artinya: “Dan tidaklah mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barang siapa yang berkhianat, maka ia akan datang pada hari kiamat membawa apa yang dikhianatinya. Kemudian setiap jiwa akan diberi pembalasan sesuai dengan apa yang ia kerjakan, dan tak seorang pun akan diperlakukan secara lalim.”
Sebab Diturunkannya Surat Ali Imron: 161
Abu Dawud dan at Tirmidzi dan dia menghasankannya mertiwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Ayat di atas turun pada sebuah kain merah yang hilang paada Peperangan Uhud. Maka beberapa orang berkata, ‘‘‘Mungkin Rosululloh telah mengambilnya.” Maka Allah SWT menurunkan firmannya, “Dan tidaklah mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang.”emudian beliau mengutus kembali, lalu panjinya kembalikan dengan emas sebesar kepala kijang. Maka turunlah firman Allah SWT.
Tafsir dari Surat Ali Imron: 161
Tafsir Ibnu `Abbas
وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَغُلَّ (Dan tidaklah mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang) kepada Umatnya. Jika anda membaca أَن يَغُلَّ maka maknanya adalah: tidaklah oleh seorang Nabi dikhianati oleh umatnya - وَمَن يَغْلُلْ (Barang siapa yang berkhianat) dalam urusan harta rampasan perang meskipun sedikit - يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatinyaitu) di atas lehernya - ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ (kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal) baik berupa tindakan berkhianat dalam urusan harta rampasan perang ataupun tindakan lainnya - وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ (sedang mereka tidak dianiaya), amal kebaikan mereka tidak ada yang dikurangi dan amal buruk mereka tidak ada yang ditambahkan.
Tafsir Wazij
Nabi dituduh oleh orang-orang munafik menyembunyikan pakalan-pakalan yang diperoleh dari suatu peperangan. Di sini Alquran mengungkapkan kepada kita bahwa tidaklah mungkin bagi seorang Nabi melakukan kebohongan. Ayat ini menggambarkan sifat orang-orang munafik dan bagaimana keraguan dan pendapat yang tak berdasar menyelinap ke dalam pikiran mereka. Ayat ini ditujukan khususnya kepada orang-orang yang terganggu oleh fitnah yang tersebar ketika itu. Jawaban kepada orang-orang beriman dan juga kepada kita adalah bahwa orang yang memiliki hubungan dengan Penciptanya tak mungkin mengkhianati kepercayaan yang telah ia pegang teguh.
Siapa pun yang berkhianat kepada dirinya sendiri akan melihat pengkhianatannya pada hari pembalasan, di mana ketika itu tak ada kelaliman. Pada kehidupan ini, kita menjumpai ketidakadilan yang secara terang-terangan dilakukan, yaitu ketidakadilan manusia, tetapi di akhirat kelak kita tak akan menjumpai hal ini. Alquran juga menyatakan bahwa terdapat sekelompok orang yang menerima begitu saja ketidakadilan yang ditimpakan orang lain kepada mereka dengan mengira bahwa hal itu merupakan ujian dan musibah dari Allah. Memang segala sesuatu berasal dari Allah, namun penderitaan yang disebabkan langsung oleh orang-orang ini merupakan ketidakadilan bagi manusia lain, karenanya mereka seharusnya tak menganggap bahwa penderitaan ini dikarenakan Allah menghukum mereka. Allah tidak akan mengazab orang yang tidak menimbulkan azab bagi diri mereka sendiri. Sambil mengakui kebenaran bahwa, pada akhirnya, segala sesuatu berasal dari Allah, kita juga harus menyadari bahwa Allah telah memberikan kita akal untuk menyelamatkan diri dari kelaliman atau meluruskannya bila mampu. Pada tahap selanjutnya, kita tak akan mengalami ketidakadilan, dan keadilan ilahi jelas akan tampak.

Pada perang Badar ada selembar selimut merah dari barang rampasan hilang sebelum dibagi-bagi. Sebagian dari orang-orang munafik mengatakan bahwa selimut itu mungkin diambil oleh Rasulullah saw atau pasukan pemanah.
Tidak pantas dan tidak mungkin terjadi Rasulullah saw berbuat khianat mengambil barang ganimah (rampasan dalam peperangan) Hal itu bertentangan dengan sifat-sifat kemaksuman Nabi (terpeliharanya dari perbuatan yang tercela), akhlaknya yang tinggi yang menjadi contoh utama. Barang siapa berbuat khianat serupa itu maka ia pada hari kiamat akan datang membawa barang hasil pengkhianatannya dan tidak akan disembunyikannya. Setiap orang akan menerima balasan atas amal perbuatannya baik atau buruk, dan dalam hal balasan itu ia tidak akan teraniaya. Seperti orang yang berbuat baik dikurangi pahalanya atau orang yang berbuat buruk di tambah siksaannya.
Yang dimaksud dengan gulul pada ayat 161 ialah mengambil secara sembunyi-sembunyi milik orang banyak. Jadi pengambilan itu sifatnya semacam mencuri. Seorang Rasul sifatnya antara lain amanah, dapat dipercaya. Karena itu sangat tidak mungkin Rasulullah saw berbuat gulul bahkan dalam masalah gulul ini Rasulullah saw pernah bersabda:

يا أيهاالناس من عمل لنا منكم عملا فكتم محيطا فما فوقه فهو غل يأتي به يوم القيامة
Artinya:
"Wahai sekalian manusia! barang siapa di antaramu mengerjakan sesuatu untuk kita, kemudian ia menyembunyikan sehelai barang jahitan atau lebih dari itu, maka perbuatan itu gulul harus dipertanggungjawabkan nanti pada hari kiamat. (HR Muslim dan Abu Daud)
Sayidina Umar bin Khattab pernah meriwayatkan:
لما كان يوم خيبر أقبل نفر من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا: فلان شهيد وفلان شهيد حتى أتى على رجل فقالوا: فلان شهيد. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كلا إني رأيته فى النار في بردة غلها أو عباءة ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذهب فناد فى الناس إنه لا يدخل الجنة إلا المؤمنون
Artinya:
Bahwa setelah selesai perang Khaibar beberapa sahabat menghadap Rasulullah saw seraya mengatakan: Si A mati syahid, Si B mati syahid dan sampai mereka menyebut Si C mati syahid Rasul menjawab: "tidak, saya lihat Si C ada di neraka, karena ia mencuri sehelai baju'. Akhirnya Rasul menyuruh mengumumkan: "bahwa tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang mukmin". (HR Muslim.)

Analisis Surat Ali Imron 161
Subhanaloh, menurut saya benar Rosululloh tidak mungkin pengkhianatan karena Rosul sendiri memiliki sifat amanah. Dan mana mungkin jika saja seorang Rosul melakukan pengkhianatan, karena Allah SWT menciptakan seorang Rosul uuntuk menympurnakan semua aspek di Duni ini, salah satunya ahlak manusia. Tentunya dengan misi tersebut, soerang Rosul akan memberi contoh yang baik, sedangkan pengkhianatan adalah suatu ahlak buruk.
Sehingga, benarlah firman Allah dalam Surat Ali Imron: 161 tersebut, Maha Suci Allah dengan segala firman-Nya yang menjamin bahwa tidaak mungkin seorang Rosul berkhianat.

DAFTAR PUSTAKA

As-Suyuthi, J. (2008). Sebab Turunnya Ayat Al-qur`an. Jakarta: Gema Insani.

As-Suyuthi, J. (2008). Tafsir Ibnu `Abbas. Bandung: Pustaka Darul Ilmi.

Ar-rifa`i, U. (2008). Tafsirul Wajiz. Jakarta: Gema Insani.
www.google.com

KAJIAN AYAT SURAT AL-BAQARAH AYAT 256

“Dan tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak pernah putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

SEBAB TURUNNYA AYAT
Abu Dawud as-Sijistani dan Ibnu Habban meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Dulu kala ada seorang wanita yang setiap melahirkan anaknya selalu mati. Lalu dia bernazar jika anaknya hidup, maka dia akan menjadikannya seorang Yahudi. Ketika Bani Nadhir diusir dari Madinah, diantara mereka terdapat anak-anak orang-orang Anshar. Maka mereka pun berkata, “Kita tidak bisa membiarkan anak-anak kita.” Maka turunlah firman Allah,

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama.” (al-Baqarah:256)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalur Sa`id atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Firman Allah, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)”, turun pada seorang lelaki dari Anshar yang berasal dari Bani Salim bin Auf yang bernama al-Hushain. Dia mempunyai dua orang anak yang keduanya beragama Nasrani, sedangkan dia sendiri adalah seorang muslim. Maka dia pun mengadu kepada Nabi SAW.,”Apakah saya perlu memaksa mereka berdua untuk masuk Islam karena mereka tetap ingin memeluk agama Nasrani?” Maka Allah menurunkan firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 256.”

TAFSIR
a. Tafsir Ibnu `Abbas
(Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)) maksudnya; setelah orang-orang Arab masuk Islam, tidak beloh seorang pun dari kalangan ahli kitab dan pemeluk agama Majusi dipaksa untuk menganut agama tauhid. (Sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat) yakni; antara iman dan kufur, dan antara agama yang hak dan agam yang bathil.

b. Tafsirul Wajiz
Al-Hadist
Dari Abdullah bin Salam, berkata, “Aku bermimpi di masa Rasululllah SAW. Aku bermimpi seolah-olah aku berada di sebuah taman yang luas dan hijau. Di tengahnya ada tiang dari besi, bagian bawahnya berada di tanah dan bagian atasnya berada di langit. Dan di atanya terdapat ikatan. Kemudian dikatakan kepadaku,”Naiklah.” Aku menjawab, “Aku tidak bisa.” Kemudian pelayan mendatangiku dan mengangkat pakaianku dari belakang sehingga aku naik sampai ke atasnya dan mengambil ikatan. Kemudian dikatakan kepadaku, “Peganglah erat-erat ikatan itu.” Kemudian aku terjaga dan sesungguhnya ia masih berada di tanganku. Lalu aku menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Taman itu adalah taman Islam, tiang itu adalah tiang Islam, dan ikatan itu adalah ikatan yang kuat. Engkau akan berada di dalam Islam hingga engkau meninggal.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

ANALISIS AYAT
Menurut pandangan saya, surah al-Baqarah ayat 256 memang benar bahwa tidak ada paksaan untuk masuk Islam. Jika seseorang dipaksa untuk masuk Islam, maka dia pun akan tidak tenang di dalam Islam karena diliputi ketakutan akan paksaan. Sebenarnya meng-Islam-kan seseorang memang sangat bagus, tetapi itu semua tidak bisa dengan paksaan. Kita harus mencontoh cara Rasulullah SAW meng-Islam-kan orang-orang Jahiliyah. Nabi SAW tidak pernah sekalipun memaksa orang Jahiliyah untuk masuk Islam, tetapi Beliau memberi kelembutan dan keramahan kepada orang Jahiliyah. Beliau memberi contoh bahwa Islam itu bukan agama kekerasan. Hal itulah yang membuat oran-orang Jahiliyah menjadi terbuka hatinya untuk masuk Islam. Nah, cara seperti inilah yang seharusnya kita contoh untuk mengajak orang-orang untuk masuk Islam. Jangan sampai kita memberontak kepada orang-orang yang non-muslim, karena hal itu akan memberi citra buruk kepada Islam itu sendiri. Tunjukkanlah bahwa Islam itu adalah agama yang penuh dengan ketenangan dan kedamaian. Di sis lain, kita sebagai seorang muslim harus tetap beriman kepada Allah karena seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dengan ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka ia telah berpegang teguh kepada tali yang sangat kuat dan tidak pernah putus.

DAFTAR PUSTAKA

As-Suyuthi, J. (2008). Sebab Turunnya Ayat Al-qur`an. Jakarta: Gema Insani.

As-Suyuthi, J. (2008). Tafsir Ibnu `Abbas. Bandung: Pustaka Darul Ilmi.

Ar-rifa`i, U. (2008). Tafsirul Wajiz. Jakarta: Gema Insani.

BAKAT

Pengertian Bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.
Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat :
1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada.
Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.

Pengukuran Bakat / Tes Bakat
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan.
Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus, misalnya “Apakah saya dapat menjadi seorang sekretaris?”

Tes bakat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti misalnya :
• Apakah saya cocok untuk memilih bidang kedokteran?
• Manakah bidang yang lebih baik bagi saya, bidang keteknikan atau kedokteran?
• Apakah kelebihan dan kekurangan saya, apabila saya ingin menjadi seorang
akuntan?
Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak – anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing – masing.

Hal – hal Yang Mempengaruhi Bakat
• Pengaruh unsur genetik, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak bila dominan otak sebelah kiri , bakatnya sangat berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan logis dan bila dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik, artistik serta atletis.
• Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya.
• Struktur tubuh mempengaruhi bakat seseorang. Seorang yang bertubuh atletis akan memudahkannya menggeluti bidang olah raga atletik.

Cara Mengembangkan Bakat
• Perlu keberanian
Berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dsb), berani bertarung. Keberanian akan membuat kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala.
• Perlu didukung latihan
Bakat perlu selalu diasah, latihan adalah kunci keberhasilan.
• Perlu didukung lingkungan
Lingkungan disini termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat.
• Perlu memahami hambatan dan mengatasinya
Maksudnya disini perlu mengidentifikasi dengan baik kendala – kendala yang ada, kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya.

Minat

Pengertian Minat
Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa, 1997 : 370). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. (Gunarso, 1995 : 68). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih
(Hurlock, 1995 : 144).

Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117)

a. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
b. Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
c. Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

Macam minat
Minat dibedakan menjadi 2 yaitu: (Witherington, 1999 : 26)
a. Minat primitif
Disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas.
b. Minat kultural
Disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.

Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat
a. Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
b. Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
c. Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

Faktor – faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang (Yuwono, 2001 : 40)
a. Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.
b. Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.
c. Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

Senin, 09 November 2009

DASAR - DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTANYAAN

• Apakah yang dimaksud bimbingan ?

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar individu tersebut mampu mandiri dalam memecahkan masalah – masalah yang dihadapinya.

• Apakah perbedaan antara pendidikan dan bimbingan ?

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Perbedaan antara pendidikan dan bimbingan

Pendidikan merupakan penyampaian pengetahuan kepada peserta didik melalui proses pembelajaran. Sedangkan bimbingan merupakan proses mengarahkan peserta didik agar berkembang secara optimal.

• Apa saja bidang utama yang harus Anda pelajari dalam bimbingan dan konseling?

Terdapat empat bidang yang harus dipelajari dalam bimbingan dan konseling, yaitu :
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

• Apakah bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi ?
Bimbingan dan konseling untuk saat ini bukan merupakan suatu profesi karena untuk mewujudkan bimbingan dan konseling sebagai suatu profesi yang dapat memberikan manfaat banyak, hingga saat ini tampaknya masih perlu kerja keras dari semua pihak yang terlibat dengan profesi konseling. Kendala terbesar yang dihadapi untuk mewujudkan bimbingan dan konseling sebagai profesi yang handal dan bisa sejajar dengan profesi - profesi lain yang sudah mapan justru terjadi dalam tataran praktis. Manfaat bimbingan dan konseling sepertinya masih belum dirasakan oleh masyarakat, karena penyelenggaraannya dan pengelolaannya tidak jelas. Setidaknya terdapat dua faktor dominan yang diduga menghambat terhadap laju perkembangan profesi konseling di Indonesia , yaitu :
1. Kelangkaan tenaga konselor
Tenaga konselor yang berlatar bimbingan dan konseling memang masih belum memenuhi kebutuhan di lapangan. Selama ini masih banyak sekolah yang menyelenggarakan Bimbingan dan Konseling tanpa didukung oleh tenaga konselor profesional dalam jumlah yang memadai. Sehingga, tenaga konseling terpaksa banyak direkrut dari nonkonseling, yang mungkin hanya dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang bimbingan dan konseling yang minimal atau bahkan sama sekali tanpa dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang konseling, yang tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja bimbingan dan konseling itu sendiri, baik secara personal maupun lembaga. Contoh kasus, di beberapa daerah ketika melakukan rekrutment untuk tenaga konselor dalam testing Calon Pegawai Negeri Sipil ternyata tidak terisi, bukan dikarenakan tidak ada peminatnya, tetapi memang tidak ada orangya ! Boleh jadi ini merupakan dampak langsung dari otonomi daerah, dimana kewenangan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil diserahkan kepada daerah, dan tidak semua daerah mampu menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya kebutuhan tenaga konselor di daerahnya.
2. Kebijakan Pemerintah yang kurang berpihak terhadap profesi konseling
Banyak terjadi kejanggalan dan ketidakjelasan kebijakan dari pemerintah pusat tentang profesi bimbingan dan konseling. Ketidakjelasan semakin dirasakan justru pada saat kita sedang berupaya mereformasi pendidikan kita. Contoh kasus terbaru, ketika digulirkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hingga saat ini sama sekali belum memberikan kejelasan tentang bagaimana bimbingan dan konseling seharusnya dilaksanakan. Dalam dokumen KTSP, kita hanya menemukan secuil informasi yang membingungkan tentang bimbingan dan konseling yaitu berkaitan dengan kegiatan Pengembangan Diri.
Begitu juga, dalam kebijakan sertifikasi guru, banyak konselor dan pengawas satuan pendidikan yang kebingungan untuk memahami tentang penilaian perencanaan dan pelaksanaan konseling, karena format penilaian yang disediakan tidak sepenuhnya cocok untuk digunakan dalam penilaian perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Tentunya masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan yang dirasakan di lapangan, baik yang bersifat konseptual-fundamental maupun teknis operasionalnya.
Jika ke depannya, bimbingan dan konseling masih tetap akan dipertahankan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, kiranya perlu ada komitmen dan good will dari pemerintah untuk secepatnya menata profesi konseling, salah satunya dengan berupaya melibatkan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) selaku wadah yang menaungi para konselor dan para pakar konseling untuk duduk bersama merumuskan bagaimana sebaiknya kebijakan konseling untuk hari ini dan ke depannya.
Dengan teratasinya kelangkaan tenaga konselor dan keberhasilan upaya pemerintah dalam menata profesi bimbingan dan konseling, niscaya pada gilirannya akan memberikan dampak bagi perkembangan konseling ke depannya, sehingga profesi konseling bisa tumbuh dan berkembang menjadi sebuah profesi yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan kemajuan negeri ini. Jika tidak, maka profesi bimbingan dan konseling tetap saja dalam posisi termarjinalkan.

BIMBINGAN DAN KONSELING DI BERBAGAI NEGARA

BIMBINGAN DAN KONSELING DI NIGERIA
Di Nigeria, konseling sekolah dimulai pada tahun 1959 dan sebagian besar dilakukan di beberapa sekolah tinggi tapi tidak di semua sekolah tinggi. Sebagian kecil lagi ada di tingkat sekolah dasar. Ada beberapa sekolah yang terlatih sebagai profesional konselor, tetapi dalam banyak kasus hanya ada guru yang berfungsi sebagai master karir. Beberapa konselor sekolah sering mengajar di sekolah dan juga bertanggung jawab pada tugas konselor di luar sekolahnya. Asosiasi Konseling Nigeria (Casson) dibentuk pada tahun 1976 untuk mempromosikan profesi, tetapi belum ada kode etiknya. Namun, sertifikasi / lisensi dewan telah dibentuk. Aluede, Adomeh, & Afen-Akpaida (2004) membahas tentang kebutuhan untuk konselor sekolah di Nigeria untuk mengambil seluruh pendekatan sekolah dan mengurangi fokus pada pendekatan individu dan menghormati pandangan dunia tradisional Afrika bahwa “Nilai-nilai keluarga dan peran masyarakat dalam pengambilan keputusan sebagai yang paling penting untuk pengambilan keputusan yang efektif di sekolah.”

BIMBINGAN DAN KONSELING DI TAIWAN
Di Taiwan, konseling sekolah secara tradisional dilakukan oleh "bimbingan guru." Sebuah advokasi terbaru yang merupakan bagian dari Asosiasi Bimbingan dan Konseling Cina mendorong adanya sebuah lisensi untuk konselor sekolah di sekolah umum Taiwan. Selama ini, perhatian utamanya adalah pada individu dan kelompok konseling dengan fokus pada terapi bermain, konseling dan pengembangan karir, dan masalah yang berhubungan dengan ujian universitas nasional.

BIMBINGAN DAN KONSELING DI FINLANDIA
Di Finlandia, undang-undang khusus telah berlaku tentang sistem konseling sekolah. Undang-Undang Pendidikan Dasar tahun 1998 menyatakan bahwa setiap siswa harus menerima layanan konseling sekolah. Semua konselor sekolah di Finlandia harus memiliki sertifikat mengajar serta gelar master dalam mata pelajaran tertentu dan sebuah sertifikat khusus konseling sekolah.

PERKEMBANGAN INDIVIDU

1. Pengertian perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan.sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. (Soetjiningsih, 1988).

2. Perbedaan dan persamaan antara Pertumbuhan, Kematangan, Belajar, Latihan dan kaitannya dengan perkembangan.

Pengertian

Pertumbuhan (Growth) adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic (Soetjiningsih, 1988).
Kematangan (Maturation) adalah kemampuan untuk mengendalikan diri (self control) dan tidak mudah terpancing oleh reaksi yang provokatif.
Belajar (Learning) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Latihan (Exercise) adalah segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya.
Perbedaan

Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada segi fisik (perubahan besar, jumlah dan ukuran), sedangkan kematangan merupakan perubahan yang terjadi pada segi psikisnya, yaitu perubahan yang menuju ke arah kematangan berpikir agar dapat mengendalikan dirinya sendiri (self control). Pertumbuhan dan kematangan akan terjadi tergantung bagaimana cara kita menjalani kehidupan, misalnya bagaimana kita bergaul dengan lingkungan. Sedangkan latihan dan belajar akan terjadi jika kita mempunyai keinginan untuk melakukannya.

Persamaan

Pertumbuhan, kematangan, belajar, latihan adalah suatu proses perubahan menuju ke arah kedewasaan agar menjadi individu yang sempurna.

Kaitannya dengan perkembangan

Pertumbuhan, kematangan, belajar, latihan merupakan bagian dari proses perkembangan individu.


DAFTAR PUSTAKA

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kep_tumbang.pdf

http://indosdm.com/kamus-kompetensi-kematangan-pribadi-maturity

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/pengertian-belajar.html

http://www.kesad.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82%3Apembinaan-jasmani-militer&catid=34%3Aartikel&Itemid=60&limitstart=3

KREATIVITAS

Pengertian
Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencipta suatu produk baru, atau kemampuan untuk memberikan gagasan – gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi ciri – ciri kognitif, seperti kelancaran, keluwesan, keaslian, elaborasi, dan pemaknaan kembali dalam pemikiran, maupun ciri – ciri nonkognitif seperti motivasi, sikap, rasa ingin tahu, senang mangajukan pertanyaan, dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
Ciri – ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kelancaran adalah kemampuan menghasilkan banyak gagasan.
2. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam – macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
3. Keaslian adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara – cara yang asli, tidak klise.
4. Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci.
5. Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.

Karakteristik
SCU Munandar (1984) melakukan penelitian terhadap ahli psikologi tentang pendapat mereka mengenai ciri – ciri kepribadian kreatif, yang hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
2. Mempunyai inisiatif.
3. Mempunyai minat yang luas.
4. Bebas dalam berpikir (tidak kaku dan terhambat).
5. Bersifat ingin tahu.
6. Selalu ingin mendapat pengalaman – pengalaman baru.
7. Percaya pada diri sendiri.
8. Penuh semangat (energetic).
9. Berani mengambil resiko (tidak takut membuat kesalahan).
10. Berani menyatakan pendapat dan keyakinan (tidak ragu – ragu dalam menyatakan pendapat meskipun mendapat kritik dan berani mempertahankan pendapat yang menjadi keyakinannya).

Pengembangan Kreativitas
Setiap orang diasumsikan memiliki kemampuan kreatif meskipun dengan tingkat yang seragam. Kreativitas seseorang berkembang dipengaruhi oleh faktor – faktor internal (diri sendiri) dan eksternal (lingkungan).
Faktor – faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri, seperti :
1. Kondisi kesehatan fisik (sering sakit – sakitan, memiliki penyakit kronis, atau mengalami gangguan otak dapat menghambat perkembangan kreativitas).
2. Tingkat kecerdasan (IQ), IQ yang rendah (di bawah normal) dapat menjadi faktor penghambat perkembangan kreativitas.
3. Kondisi kesehatan mental, apabila seseorang sering mengalami stress, memiliki penyakit amnesia atau neurosis, maka dia cenderung akan mengalami hambatan dalam pengembangan kreativitasnya.
Faktor – faktor lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas antara lain :
1. Orang tua atau guru dapat menerima anak apa adanya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya dia baik dan mampu.
2. Orang tua atau guru bersikap empati kepada anak, dalam arti mereka memahami pikiran, perasaan dan perilaku anak.
3. Orang tua atau guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapatnya.
4. Orang tua atau guru (sekolah) memupuk sikap dan minat anak dengan berbagai kegiatan yang positif, seperti per;ombaan penulisan karya ilmiah, pidato, deklamasi dan drama.
5. Orang tua atau guru (sekolah) menyediakan sarana – prasarana pendidikan yang memungkinkan anak mengembangkan keterampilannya dalam membuat karya – karya yang produktif – inovatif.

EMOSI

Pengertian

1. Menurut english dan english, Emosi adalah “A complex feeling state accompanied by characteristic motor and glandular activities”. (suatu keadaan perasaan yang kompleks, yang di sertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris).
2. Sarlito Wirawan Sarwono berpendapat, bahwa emosi merupakan “setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna afektif, baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang kuat (mendalam).


Pengaruh Emosi terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu

Telah dikemukakan bahwa emosi itu merupakan warna efektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna efektif adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami individu pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu. Contohnya: gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci (tidak senang), dsb.
Beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya:
1. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang, atau puas atas hasil yang telah dicapai
2. Melemahkan semangat, bila timbul rasa kecewa, karena kegagalan dan sebagainya puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
3. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, bila sedangkan mengalami ketegangan emosi, dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam bicara.
4. Terganggu penyesuaian sosial, bila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
5. Suasana emosional yang diterima atau dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.


Ciri – Ciri Emosi

Menurut H. Syamsu Yusuf LN, emosi sebagai peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lebih bersifat subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya.
2. Bersifat fluktuasi (tidak tetap).
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.


Pengelompokkan Emosi

Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis).
1. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti : rasa dingin, rasa manis, rasa sakit, rasa lelah, rasa kenyang dan rasa lapar.
2. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alas an-alasan kejiwaan
a. Perasaan intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup kebenaran. Perasaan ini diwujudkan dalam bentuk
1. Rasa yakin dan tak yakin terhadap suatu hasil karya ilmiah.
2. Rasa gembira, karena mendapat suatu kebenaran
3. Rasa puas, karena dapat menyelesaikan persoalan-persoalan ilmiah yang harus dipecahkan.
b. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan orang lain, baik bersifat perorangan maupun kelompok. Wujud perasaan ini seperti :
1. Rasa solidaritas
2. Persaudaraan (ukhuwah)
3. Simpati
4. Kasih sayang, dan sebagainya
c. Perasaan susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai baik dan buruk atau etika (moral). Contohnya seperti :
1. Rasa tanggung jawab (responsibility)
2. Rasa bersalah kalau melanggar norma
3. Rasa tentram dalam mentaati norma
d. Perasaan Keindahan (Estetis)
Yaitu perasaan yang berhubungan erat dengan keindahan dari sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun kerokhanian.
e. Perasaan ke Tuhanan
Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan, adalah dia dianugerahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk mengenal Tuhannya. Dalam kata lain manusia dikaruniai insting religious (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, kemudian manusia dijuluki sebagai “Homo divinan” atau “Homo Religious”, yaitu sebagai makhluk yang berketuhanan atau makhluk beragama.
Fitrah beragama ini merupakan disposisi (kemampuan dasar yang mengandung kemungkinan untuk berkembang). Mengenai arah perkembangannya sangat tergantung kepada proses pendidikan yang diterimanya.
Hal ini sebagaimana telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW. : “setiap anak dilahirkan di atas fitrahnya, maka pengaruh pendidikan orang tuanyalah (orang dewasa), anak itu menjadi yahudi, nasrani, atau majusi”.
Hadist ini mengisyaratkan, bahwa faktor lingkungan, dalam hal ini orang tua, sangat berperan sekali dalam mempengaruhi fitrah keagamaan anak.

KONSEP DASAR PERILAKU SOSIAL (konformitas, prososial, agresi)

KONFORMITAS
Konformitas sosial adalah proses dimana tingkah laku seseorang terpengaruh atau dipengaruhi oleh orang lain di dalam suatu kelompok. Cara seseorang terpengaruh ada bermacam-macam, ada yang secara tidak langsung ataupun tidak langsung. Memakai sepatu berwarna hitam karena ada teguran dari teman kelompok adalah contoh pengaruh langsung sedangkan memakai sepatu berwarna hitam karena semua teman kelompok memakai sepatu berwarna hitam adalah pengaruh tidak langsung yang menyebabkan seseorang melakukan konformitas. Menurut Herbert Kelman, seorang Psikolog dari Harvard University, bentuk dari konformitas dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Identifikasi (Saat seseorang meniru tokoh yang diidolakan, seperti ayah atau artis)
2. Internalisasi
3. Compliance
Internalisasi atau juga disebut pengaruh informasional muncul pada saat standar sosial yang jelas ambigu. Sebagai contoh, Dodi dan teman sekelasnya ditugaskan untuk membuat tugas oleh guru, tetapi tidak ada yang tahu apakah tugas tersebut dikumpulkan esok hari atau minggu depan. Karena situasinya ambigu, Dodi bertanya-tanya pada teman sekelasnya, dan rata-rata dari mereka akan mengumpulkan tugasnya minggu depan. Karena mendengar hal tersebut, Dodi pun ikut mengumpulkan tugas tersebut minggu depan, tanpa peduli mana yang benar. Lain halnya dengan compliance atau juga disebut pengaruh normatif. Pada perilaku konform yang ini, seseorang mengikuti perilaku kelompoknya meskipun ia berpendapat berbeda dengan kelompoknya.
Bila merujuk pada faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku konform, hal tersebut kembali pada seberapa kuat keyakinan seseorang pada dirinya sendiri terlepas dari tekanan kelompok sosial yang diterimanya.

PROSOSIAL
A. Tingkah Laku Altruistik
Perilaku prososial adalah tindakan yang menguntungkan orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi orang yang melakukan tindakan tersebut. Perilaku prososial kadang-kadang dapat melibatkan risiko di pihak orang yang memberikan bantuan. Istilah-istilah lain, seperti perilaku menolong, amal kebajikan, dan volunterisme juga digunakan untuk menggambarkan tentang hal-hal “baik” yang dilakukan orang untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang lain.
Istilah altruisme terkadang digunakan secara bergantian dengan tingkah laku prososial, tetapi altruisme yang sebenarnya adalah tingkah laku yang merefleksikan pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain. Terdapat juga istilah bystander yang merupakan orang yang kebetulan ada di tempat kejadian dan turut menyaksikan kejadian itu.
B. Model Pengambilan Keputusan Untuk Membantu Orang Lain
1. Menyadari adanya situasi darurat.
2. Menginterpretasikan keadaan sebagai situasi darurat.
3. Mengasumsikan bahwa adalah tanggung jawabnya untuk menolong.
4. Mengetahui apa yang harus dilakukan.
5. Mengambil keputusan terakhir untuk menolong.
C. Pengaruh Pribadi Dalam Tingkah Laku Prososial
Terdapat faktor-faktor tambahan yang juga memiliki pengaruh pada kemungkinan bystander menolong atau tidak, yaitu:
1. Menolong orang yang disukai.
2. Atribusi menyangkut tanggung jawab korban.
3. Model-model prososial: Kekuatan dari contoh positif.

AGRESI
Agresi merujuk pada perilaku yang dimaksudkan untuk membuat objeknya mengalami bahaya atau kesakitan. Agresi dapat dilakukan secara verbal atau fisik. Perilaku yang secara tidak sengaja menyebabkan bahaya atau sakit bukan merupakan agresi. Pengrusakan barang dan perilaku destruktif lainnya juga termasuk dalam definisi agresi. Agresi tidak sama dengan ketegasan.
Jenis – jenis agresi menurut Moyer :

1. Agresi pemangsa : serangan terhadap mangsa oleh pemangsa.
2. Agresi antar jantan : kompetisi antara jantan dari spesies yang sama mengenai akses
terhadap sumber tertentu seperti betina, dominansi, status, dsb.
3. Agresi akibat takut : agresi yang dihubungkan dengan upaya menghindari ancaman.
4. Agresi teritorial : mempertahankan suatu daerah teritorial dari para penyusup.
5. Agresi maternal : agresi dari perempuan / betina untuk melindungi anaknya dari
ancaman. Ada juga agresi paternal.
6. Agresi instrumental : Agresi yang ditujukan untuk mencapai suatu tujuan. Agresi ini
dianggap sebagai respon yang dipelajari terhadap suatu situasi.

KONSEP DASAR PERILAKU SOSIAL (persepsi dan kognisi sosial)

PERSEPSI

Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.

Proses Persepsi dan Sifat Persepsi
Proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu:
1. Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada
2. Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi.
3. Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.
Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang menyertai proses persepsi, yaitu:
1. Konstansi (menetap): Dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
2. Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam arti bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang diterima dan diserap.
3. Proses organisasi yang selektif: beberapa kumpulan informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-balikkan persepsi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Pelaku persepsi (perceiver)
2. Objek atau yang dipersepsikan
3. Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan

Aspek-aspek Persepsi
Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at, 1991) ada tiga yaitu:
1. Komponen Kognitif
Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
2. Komponen Afektif
Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen Konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.


KOGNISI SOSIAL

Pengertian Kognisi Sosial
Menurut Baron & Byrne (2000) kognisi sosial merupakan cara individu untuk menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa sosial.

Dalam menganalisa suatu peristiwa, terdapat 3 proses, yaitu:
1. attention : proses pertama kali terjadi dimana individu memperhatikan gejala-gejala sosial yang ada disekelilingnya
2. encoding : memasukkan apa yang diperhatikan ke dalam memorinya dan menyimpannya
3. retrieval : apabila kita menemukan gejala yang mirip kita akan mengeluarkan ingatan kita dan membandingkan apabila ternyata sama maka kita bisa mengatakan sesuatu mengenai gejala tersebut atau bisa juga individu mengeluarkan ingatannya ketika akan menceritakan peristiwa yang dialami.

Dalam kognisi sosial dikenal istilah skema yang merupakan semacam kerangka atau gambaran yang membantu individu dalam mengorganisasikan informasi-informasi suatu fenomena yang diperhatikan individu. Terdapat 3 macam jenis skema, yaitu:
1. person : gambaran mengenai atribut-atribut atau ciri-ciri dari individu lain atau diri individu itu sendiri
2. roles : gambaran mengenai tugas dan peranan individu-individu di sekeliling kita
3. events : gambaran mengenai peristiwa-peristiwa sosial yang dialami atau dilihat individu sehari-hari.

MOTIF DAN MOTIVASI (konsep, indikator, pengukuran)

MOTIF

Konsep Motif
Abin Syamsuddin Makmun mengartikan motif adalah suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu (organisme) untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Dari pengertian itu, dapat diperoleh gambaran bahwa setiap kegiatan individu selalu ada kekuatan yang mendorongnya dan selalu mengarah kepada suatu tujuan. Sebenarnya ada istilah lain yang mempunyai pengertian yang hampir bersamaan dengan motif itu yaitu drives dan needs.
Untuk melihat perbedaan aturan ketiga istilah tersebut Moh. Surya dan Nana Syaodih Sukmadinata memberikan penjelasannya sebagai berikut :
Drives terutama digunakan untuk dorongan – dorongan dasar atau kebutuhan dasar seperti : makan, minum, perlindungan, seks dan lain – lain. Needs digunakan dalam pengertian bila pada individu adanya satu kekurangan. Sedangkan motif dipergunakan untuk dotongan – dorongan selain yang termasuk drives dan needs.

Indikator Motif
1. Durasi kegiatannya (berapa lama kemampuan menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan).
2. Frekuensi kegiatannya (sering tidaknya kegiatan itu dilakukan dalam periode waktu tertentu).
3. Persistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan yang dilakukan.
4. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya) untuk mencapai tujuan.
5. Ketabahan, keuletan, kemauannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan.
6. Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita – citanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
7. Tingkat kualifikasi dari prestasi, produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak).
8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatannya (like or dislike, positif atau negatif).

Pengukuran Motif
Motif bukan merupakan benda yang secara langsung dapat diamati, tetapi merupakan suatu kekuatan dalam diri individu yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, dalam mengukurnya, yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi beberapa indikator di atas.

MOTIVASI

Konsep Motivasi
Motivasi adalah suatu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan mempengaruhi kekuatan dari kegiatan tersebut, tetapi motivasi juga dipengaruhi oleh tujuan. Makin tinggi dan berarti suatu tujuan, makin besar motivasinya, dan makin besar motivasi akan makin kuat kegiatan yang dilaksanakan. Ketiga komponen kegiatan atau perilaku individu tersebut saling berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang disebut sebagai proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi tiga langkah, yaitu :
1. Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga – tenaga pendorong (desakan, motif, kebutuhan dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau tension.
2. Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan ketegangan.
3. Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan.

Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu : pertama mengarahkan atau directional function, dan kedua mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan atau activating and energizing function. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. Apabila sesuatu sasaran atau tujuan merupakan sesuatu yang diinginkan oleh individu, makan motivasi berperan mendekatkan (approach motivation), dan bila sasaran atau tujuan tidak diinginkan oleh individu, maka motivasi berperan menjauhi sasaran (advoidance motivation). Karena motivasi berkenaan dengan kondisi yang cukup kompleks, maka mungkin pula terjadi bahwa motivasi tersebut sekaligus berperan mendekatkan dan menjauhkan sasaran (approach-avoidance motivation).

AGAMA DALAM BERBAGAI BENTUK

Agama – agama yang terdapat dalam masyarakat primitif, antara lain :

 DINAMISME
Dinamisme berasal dari bahasa Yunani dunamos yang berarti daya, kekuatan atau kekuasaan. Kepercayaan dinamisme merupakan salah satu kepercayaan yang marak terjadi pada masa prasejarah. Kehidupan pada masa tersebut, mencipkakan kepribadian yang selalu membutuhkan suatu kekuatan super diluar tubuh manusia itu sendiri. Hal ini yang mengakibatkan komunitas manusia prasejarah mulai mencari sumber kekuatan yang akan membantu hidupnya. Mulailah mereka mencari sumber-sumber kekuatan yang dapat membuat mereka merasa dekat dan aman ketika berada disekitarnya. Akhirnya muncullah kepercayaan dinamisme, suatu kepercayaan yang mengimani adanya suatu kekuatan gaib yang terdapat didalam sebuah benda. Kekuatan gaib itu disebut mana yang dalam Bahasa Indonesia disebut tuah atau sakti. Benda yang mereka imani memiliki kekuatan gaib dapat berupa pohon, api, batu, tanah, goa, bahkan manusia itu sendiri. keyakinan ini tidak sirna seiiring berjalannya waktu. Sebagai contoh dalam masyarakat Indonesia ada orang yang masih menghargai barang-barang yang dianggap bertuah atau sakti, misalnya keris, batu dan cincin yang apabila dipakai akan terpelihara dari penyakit, kecelakaan, bencana dll. Semakin banyak mana yang dimiliki oleh sebuah benda maka semakin jauh orang dari bahaya dan selamatlah dia dalam hidupnya, kehilangan mana berarti maut. Sedangkan benda yang mempunyai kekuatan gaib yang bersifat jahat banyak ditakuti oleh orang, oleh karena itu dijauhi. Contoh lain adalah bangsa Jepang. Bangsa Jepang menyembah dewa matahari yang mereka yakini memiliki kekutan luar biasa yang dapat menyinari seluruh alam semesta dan memberikan kehidupan bagi penghuninya.

 ANIMISME
Kepercayaan ini berasal dari bahasa latin anima yang berarti “roh”. Animisme adalah kepercayaan terhadap makhluk halus atau roh nenek moyang yang diyakini oleh sebagian besar masyarakat primitif. Dalam hal komunitas ini, tempat-tempat tertentu dianggap sebagai tempat keramat yang harus dijaga dan dihormati. Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa didalam kawasan tersebut masih bersemayam jiwa dari orang-orang terdahulu yang akan menjaga kedamaian keturunannya dari roh jahat yang mungkin mengganggu.
Bukan hanya dalam kawasan masyarakat primitif, diperkirakan beberapa kawasan suku Dayak di Kalimantan Barat masih menganut kepercayaan ini.
Selain itu, kepercayaan animisme juga mengimani bahwa roh orang-orang terdahulu bisa merasuki raga berbagai jenis hewan yang ada di sekitar komunitas tersebut bermukim dan hewan tersebut dapat berlaku seperti manusia. Contohnya masyarakat suku Nias, mempercayai bahwa roh seseorang yang meninggal karena dibunuh dapat marasuki tubuh harimau dan membalaskan dendam kepada seseorang yang telah membubnuhnya. Akan tetapi konsep ini sama sekali tidak bisa disamakan dengan konsep reinkarnasi yang dimiliki oleh masyarakat Hindu dan Budha. Dalam reinkarnasi roh seseorang yang meninggal akan terlahir kembali dalam wujud lain bukan merasuki tubuh makhluk lainnya.

 POLITEISME
Politeisme adalah kepercayaan pada dewa – dewa. Bangsa di dunia yang menganut kepercayaan politeisme adalah bangsa Yunani. Dalam kehidupan masyarakatnya mereka mengenal kekutan luar biasa yang berada dalam wujud dewa. Bangsa Yunani meyakini banyak dewa. Dewa – dewa Yunani kuno tersebut diberi nama sesuai dengan kekuatan, kekuasaan, dan tempat tinggalnya. Tempat tinggal dewa tersebut terdapat di langit, lautan, bumi, dan alam baka. Salah satu dewa yang dikenal memiliki kekuatan paling besar yaitu dewa Zeus. Selain itu terdapat dewa-dewi lain seperti Hera ( dewi pernikahan ), Hebe ( dewi kaum muda ), Eris ( dewi perselisihan ) dan Eileithyia ( dewi kelahiran ). Selain itu di banyak Negara, dewa – dewa juga dipercaya memiliki tugas – tugas tertentu. Contoh : Ra ( Mesir kuno ), Surya ( India kuno ), Mithra ( Persia kuno ) adalah dewa yang bertugas menyinarkan cahaya ke permukaan bumi. Dan Indera ( agama India kuno ) dan Donnar ( Jerman kuno ) adalah dewa yang bertugas menurunkan hujan.

 HENOTEISME
Henoteisme adalah mempercayai satu Tuhan untuk satu bangsa dan bangsa - bangsa lain memiliki tuhannya sendiri-sendiri. Yang mengandung paham tuhan nasional yang terdapat dalam perkembangan paham keagamaan masyarakat Yahudi. Yahweh pada akhirnya mengalahkan dewa-dewa yang lainnya, sehingga Yahweh menjadi tuhan nasional bangsa Yahudi.

 MONOTEISME
Monoteisme berasal dari kata Yunani, monon yang berarti tunggal dan Theos yang berarti Tuhan. Monoteisme adalah kepercayaan bahwa Tuhan itu tunggal dan berkuasa penuh atas segala sesuatu. Kebanyakan kaum monoteis akan mengatakan bahwa monoteisme pasti berlawanan dengan politeisme. Namun pada kenyataannya, pemeluk politeisme sering berlaku selayaknya kaum monoteisme. Ini disebabkan karena keyakinan akan tuhan yang banyak itu tidak berarti bahwa mereka menyembah banyak tuhan. Secara historis, banyak pemeluk politeis percaya akan keberadaan banyak tuhan, tetapi mereka hanya menyembah satu saja, yang dianggap oleh si pemeluk itu sebagai Tuhan yang Maha Tinggi.

Terdapat berbagai bentuk kepercayaan monoteis, antara lain :
• Teisme, istilah yang mengacu kepada keyakinan akan tuhan yang 'pribadi', artinya satu tuhan dengan kepribadian yang khas, dan bukan sekadar suatu kekuatan ilahi saja.
• Deisme adalah bentuk monoteisme yang meyakini bahwa tuhan itu ada. Namun demikian, seorang deis menolak gagasan bahwa tuhan ini ikut campur di dalam dunia. Jadi, deisme menolak wahyu yang khusus. Sifat tuhan ini hanya dapat dikenal melalui nalar dan pengamatan terhadap alam. Karena itu, seorang deis menolak hal-hal yang ajaib dan klaim bahwa suatu agama atau kitab suci memiliki pengenalan akan tuhan.
• Teisme monistik adalah suatu bentuk monoteisme yang ada dalam Hindu. Teisme seperti ini berbeda dengan agama-agama Semit karena ia mencakup panenteisme, monisme, dan pada saat yang sama juga mencakup konsep tentang Tuhan yang pribadi sebagai Yang Tertinggi, Mahakuasa, dan universal. Tipe-tipe monoteisme yang lainnya adalah monisme bersyarat, aliran Ramanuja atau Vishishtadvaita, yang mengakui bahwa alam adalah bagian dari Tuhan, atau Narayana, suatu bentuk panenteisme, namun di dalam Yang Mahatinggi ini ada pluralitas jiwa dan Dvaita, yang berbeda dalam arti bahwa ia bersifat dualistik, karena tuhan itu terpisah dan tidak bersifat panenteistik.
• Panteisme berpendapat bahwa alam sendiri itulah Tuhan. Pemikiran ini menyangkal kehadiran Yang Mahatinggi yang transenden dan yang bukan merupakan bagian dari alam. Tergantung akan pemahamannya, pandangan ini dapat dibandingkan sepadan dengan ateisme, deisme atau teisme.
• Panenteism adalah suatu bentuk teisme yang berkeyakinan bahwa alam adalah bagian dari tuhan, tapi tuhan tidaklah identik dengan alam. Pandangan ini diikuti oleh teologi proses dan juga Hindu. Menurut Hindu, alam adalah bagian dari Tuhan, tetapi Tuhan tidak sama dengan alam melainkan mentransendensikannya. Akan tetapi, berbeda dengan teologi proses, Tuhan dalam Hinduisme itu Mahakuasa. Panenteisme dipahami sebagai "Tuhan ada di dalam alam sebagaimana jiwa berada di dalam tubuh". Dengan penjelasan yang sama, panenteisme juga disebut teisme monistik di dalam Hinduisme. Namun karena teologi proses juga tercakup di dalam definisi yang luas dari panenteisme dan tidak menerima kehadiran Yang Mahatinggi dan Yang Mahakuasa, pandangan Hindu dapat disebut sebagai teisme yang monistik.
• Monoteisme substansi, ditemukan misalnya dalam sejumlah agama pribumi Afrika, yang berpendapat bahwa tuhan yang banyak itu adalah perwujudan dari substansi yang satu yang ada di belakangnya, dan bahwa substansi yang ada di belakangnya itulah Allah. Pandangan ini banyak miripnya dengan pandangan Tritunggal Kristen tentang tiga pribadi yang mempunyai hakikat yang sama.




“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.”
( QS Ali Imran: 19 )

Awal masuk PPB

Saya ingin berbagi cerita kepada anda mengapa saya memilih untuk berkuliah pada prodi BK. Pada waktu saya SMA sebenarnya saya tidak minat masuk ke prodi BK. Pada awalnya saya hanya ingin masuk jurusan teknik karena selain sebagian cucu dari nenek saya masuk teknik, saya juga tidak berminat menjadi guru. Kalaupun harus jadi guru, saya ingin menjadi guru Olahraga atau guru BK. Karena selain saya tidak bisa mengajarkan pelajaran kepada orang lain saya juga memiliki persepsi bahwa guru BK dan guru Olahraga paling sedikit masuk kelas sehingga jarang mengajar. Tetapi seiring waktu berjalan, banyak yang memberikan masukkan dari sana sini yang pada intinya sebagian besar masukan itu menganjurkan saya masuk ke pendidikan. Termasuk orang tua saya juga menyarankan saya masuk ke pendidikan. Pada saat itu saya mulai berpikir tentang masa depan saya ke depan. “Mau jadi apa saya nanti ?” Hal itulah yang terus saya pikirkan secara matang – matang. Sampai akhirya saya memutuskan untuk masuk ke pendidikan mengikuti saran orang tua dan orang – orang di sekitar saya. mungkin ada orang yang bertanya mengapa saya berpikir untuk masuk ke pendidikan? Perlu sahabat ketahui bahwa prinsip yang saya pegang adalah apa yang dikatakan oleh orang tua terutama ibu, itulah yang akan diridhoi ALLAH. Itu hak sahabat untuk percaya atau tidak. Tapi saya sudah pernah membuktikannya sendiri. Setelah saya sudah bertekat akan masuuk ke pendidikan saya berpikir akan masuk pendidikan apa saya nanti. Orang tua menyarankan untuk masuk ke BK karena orang tua tahu jika ke depannya jurusan BK akan sangat diperlukan. Hal itu dibuktikan dengan adanya pengangkatan CPNS di kabupaten Cilacap yang mengangkat guru BK lebih banyak dari guru yang lainnya. Akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke prodi BK dan mulai mencari informasi tentang prodi tersebut. Setelah sedikit banyak mengetahui tentang BK, saya mulai menyukai jurusan tersebut. Ternyata banyak sekali sisi positif yang didapat dari mempelajari pendidikan BK. Contohnya, kita bisa membantu mencarikan jalan keluar bagi orang yang memiliki masalah baik masalah lahiriah dan batiniah. Kemudian saya mencoba mencari sebuah perguruan tinggi sebagai tempat peraduan ilmu saya. Akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Sebuah universitas yang tidak begitu diketahui oleh orang. Terutama orang daerah Jawa Tengah. Khususnya Cilacap. Tapi hal itu tidak menyurutkan langkah saya untuk mendaftar di UPI (begitu singkatannya). Saya masuk ke UPI ini melalui jalur UM (ujian masuk) dan Alhamdulillah akhirnya saya diterima sebagai mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Saat ini saya sedang menjalani kuliah di kampus UPI ini. Ya, walaupun masih dikatakan mahasiswa baru, saya sudah sedikit banyak tahu tentang UPI dan BK itu sendiri. Berbicara masalah BK, terkadang saya masih heran dengan orang yang memandang BK itu prodi yang tidak meyakinkan. Tapi itu semua tidak saya jadikan hal yang mematahkan semangat saya. malah saya semakin bersemangat dengan paradigma tersebut. Saya ingin membutikan kepada orang – orang tersebut bahwa mahasiswa BK tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Mahasiswa BK juga bisa sukses. Saya orang yang akan menjadi orang itu. Amin.

Jumat, 06 November 2009

Tips menjadi penumpang kereta api ekonomi yang baik

Ini adalah hal yg sngat jarang sy lakukan. Sy menulis postingan ini di atas kereta api ekonomi. Hhe... Sebenernya sy jrang naik kereta,tapi belakangan ini sy sngat mmbutuhkan jsa kereta api karena beberapa prtimbangan. Yg jelas ongkosnya murah. Hhe.. Untuk itu, sy ingin berbai bbrapa tips yg harus dilakukan jika akan menggunakan jasa kreta api. Khususnya kreta api ekonomi :

1. Pastikan semua barang bawaan anda sudah dibawa.
Hal ini merupakan hal wajib sebelum bepergian.
2. Jangan lupa untuk membawa receh / uang logam di saku anda.
Percayalah. Hal ini akan sangat berguna di perjalanan nanti.
3. Jangan sampai telat naik kreta.
Oleh krena itu, datanglah tepat waktu. Karena ap ? Karena bukan kereta yg menunggu kita,tapi kita yg sharusnya mnunggu kreta. Hhe..
4. Masuklah ke dalam kereta dengan tenang dan carilah tempat duduk yg menurut anda nyaman.
Karena ap ? Karena anda akan melakukan prjalanan yg ckup melelahkan. Hhe..
5. Tempatkan barang bawaan anda di tempat yg menurut anda paling aman.
Jangan sekali - kali anda lalai trhadap hal yg satu ini. Karena kesalahan sdikit saja bisa mmbuat anda stress krena barang anda hilang. Hhe.. Untuk itu,brhati-hatilah.
6. Waspadalah terhadap tindak kejahatan.
Kereta api ekonomi adalah salah satu tempat yg rawan akan kejahatan.
7. Bersikap sopan kepada penumpang lain.
Kalau bisa,buat mereka merasa nyaman kepada kita. Karena mereka akan sangat membantu di perjalanan anda.
8. Jangan kaget kepada pedagang, pengamen, pengemis yg begitu banyak membanjiri kereta.
Ini merupakan salah satu dari ciri khas kereta ekonomi. Jika anda ingin terhindar dari mereka, naiklah pesawat terbang. Dijamin anda puas. Hhe...
9. Jangan sungkan untuk memberi kepada yg membutuhkan.
Maksud saya adalah para pengemis. Jangan sekali2 anda menyepelekan mereka. Karena do'a mereka sngat brarti bagi anda. Ingat, doa orang yg teraniaya sangat manjur.
10. Jangan menonjolkan barang perhiasan anda.
Hal ini dilakukan untuk menanggulangi segala kemungkinan buruk yg trjadi.
11. Duduklah dengan tenang.
Jangan terlalu ramai di dalam kereta. Karena keretanya saja juga sudah ramai,bagaimana kalo ditambah oleh keramaian anda ? Hhe..
12. Jika sudah sampai, turunlah dengan tenang.
Jagalah barang bawaan anda. Ingat,jangan sampai lupa akan barang bawaan anda.

Jika anda mengikuti beberapa tips di atas, insyaALLAH anda akan sampai dengan aman dan selamat.. Amiin..

Itu beberapa tips dari saya, semoga selamat sampai tujuan. Amiin..

Trik Sederhana Mencari Ilmu di Internet

Bagi yang sering surfing di Internet akan terasa sekali bahwa tidak mudah untuk mencari ilmu di Internet. Seringkali pada saat kita surfing justru tenggelam dalam lautan informasi; terlalu enak membaca-baca tanpa tujuan yang jelas; melihat-lihat berbagai etalase informasi di berbagai situs tanpa tujuan yang jelas hanya untuk memuaskan mata & pikiran; memang pada akhirnya kita akan memperoleh banyak informasi tapi belum tentu memperoleh sesuatu yang betul-betul bermanfaat atau biasanya maksimum kita akan memperoleh berita-berita / informasi terakhir sebagai pengganti koran.

Bagi anda yang mempunyai waktu yang sempit saya yakin tidak mungkin menggunakan pola-pola di atas untuk melakukan surfing di Internet. Kita perlu menggunakan metoda / pola yang baik supaya bisa memperoleh informasi yang sangat spesifik dengan baik dalam waktu yang singkat. Satu hal yang perlu di pegang erat-erat pada saat kita surfing adalah menentukan dengan sangat jelas niat / tujuan utama pada saat surfing tersebut - apa yang akan kita cari? Pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit tip & trik jika kebetulan niat anda adalah mencari ilmu di Internet.

Untuk menghemat waktu & pulsa biasanya saya surfing pada pukul 4-6 pagi (subuh); pada saat itu tidak banyak orang yang menggunakan Internet sehingga pengambilan informasi dari Internet dapat dilakukan dengan cepat & effisien. Teknik-teknik untuk melakukan sinkronisasi menggunakan browser yang kita gunakan (seperti Internet Explorer) ada baiknya di kuasai supaya tidak menghabiskan waktu / pulsa untuk membaca informasi tersebut akan tetapi cukup mendownload semua informasi tersebut ke PC yang kita gunakan & membaca-nya kemudian secara off-line pada saat telepon kita putuskan. Teknik sinkronisasi pernah saya tuliskan dalam artikel sebelumnya; dan sangat penting untuk menghemat waktu dalam mendownload berbagai informasi setelah situs-nya di temukan.

Untuk mencapai situs / informasi yang tepat trik yang harus digunakan sebetulnya tidak terlalu rumit. Cara yang paling effektif / sederhana adalah:

" Menggunakan search engine di Internet.

" Menggunakan keyword yang benar.

Jika kedua hal tersebut anda lakukan dengan baik & benar maka akan diperoleh ilmu & pengetahuan yang baik.

Ada banyak sekali search engine di Internet. Search engine hanyalah memuat daftar alamat situs (berbentuk Universal Resource Locator - URL) & subjek yang di bawa situs tersebut saja. Search engine umumnya tidak membawa informasi itu sendiri. Beberapa search engine favourite saya adalah:

http://www.yahoo.com

http://www.infoseek.com

dan untuk mencari hal-hal yang berkaitan untuk pendidikan anak-anak saya biasanya menggunakan:

http://www.yahooligans.com

Tampak pada gambar adalah tampilan yahooligans.com. Saya sangat menyarankan bagi anda yang mempunyai putra-putri untuk menggunakan situs ini untuk mencari hal-hal yang bermanfaat untuk menunjang pendidikan anak.

Yahoo.com & infoseek.com mempunyai karakteristik yang berbeda; biasanya jika kita mencari hal-hal yang cukup solid atau mencari dalam kerangka institusi, negara dll saya biasanya menggunakan yahoo.com. Untuk hal-hal yang betul-betul baru atau belum terstruktur dengan baik maka saya menggunakan infoseek.com.

Selanjutnya adalah penggunakan keyword yang tepat. Keyword tersebut di ketikan ke dalam kolom yang kosong di search engine. Tampak pada contoh situs yahooligans.com kolom untuk memasukan keyword terletak di sebelah tombol "search".

Keyword favourite saya adalah:

FAQ

Whitepaper

FAQ adalah Frequently Asked Questions (FAQ). Sesuai namanya FAQ akan memuat berbagai jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan dalam sebuah bidang. Saya biasanya menggunakan FAQ sebagai awal dalam mencari berbagai informasi / pengetahuan yang saya butuhkan.

Whitepaper adalah istilah bagi berbagai ilmu / informasi yang memang di sebarkan secara gratis / cuma-cuma di Internet. Kita cukup menambahkan beberapa keyword tambahan yang menjelaskan tentang ilmu / informasi yang spesifik yang kita cari, contoh:

Faq gardening

Whitepaper telecommunication

Faq distance learning

Dengan menggunakan rangkaian keyword tersebut hampir di jamin anda akan memperoleh informasi / pengetahuan yang anda cari. Tentunya karena kita menggunakan internet maka informasi / pengetahuan yang terbanyak umumnya mengunakan bahasa inggris - konsekuensi-nya keyword yang digunakan sebaiknya dalam bahasa inggris agar kemungkinan memperoleh ilmu yang di cari dapat maksimal.

Selamat mencoba.
___________
Dr. Onno W Purbo -- Praktisi Teknologi Informasi.

LED Menjadi Lampu Masa Depan Pengganti Neon?

Jika diperhatikan belakangan ini mulai beredar lampu dengan teknologi LED(Light Emitting Diode) sebagai pesaing lampu bohlam dan neon. Lampu model LED ini memiliki keunggulan pada daya tahan yang lebih lama dan konsumsi listrik yang juga jauh lebih irit. Akankah lampu LED menggantikan Neon sebentar lagi?Umumnya LED digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer.Tingkat pencahayaan LED dalam ruangan memang tak lebih terang dibandingkan lampu neon, inilah mengapa LED dianggap belum layak dipakai secara luas.Untungnya para ilmuwan di University of Glasgow menemukan cara untuk membuat LED bersinar lebih terang. Solusinya adalah dengan membuat lubang mikroskopis pada permukaan LED sehingga lampu bisa menyala lebih terang tanpa menggunakan tambahan energi apapun. Pelubangan tersebut menerapkan sistem nano-imprint litography yang sampai saat ini proyeknya masih dikembangkan bersama-sama dengan Institute of Photonics.Sementara ini beberapa jenis lampu LED sudah dipasarkan oleh Philips. Anda bisa menemui beberapa model lampu LED bergaya bohlam yang hadir dalam warna putih susu dan juga warna-warni. Daya yang diperlukan lampu jenis ini hanya sekitar 4-10 watt saja dibandingkan lampu neon sejenis yang mencapai 12-20 watt.

Senin, 02 November 2009

Awal Yang Dahsyat

Assalamu`alaikum warohmtullohi wabarokatuh sahabat . . . . .
Semangat . . . ! ! !
Itulah kata yang saat ini menghiasi benak jiwa saya. Karena kata itu juga saya niatkan untuk membangun sebuah blog ini. Sebuah blog yang saya niatkan untuk mengembangkan kemampuan saya dalam bidang bimbingan dan konseling. Hal ini saya lakukan sebagai pengaplikasian ilmu yang saya dapatkan dari kuliah saya di program studi Bimbingan dan Konseling di salah satu Universitas negeri di Indonesia. Selain karena alasan tadi, saya juga termotivasi oleh buku “JANGAN KULIAH KALAU GAK SUKSES”. Saya ingin sedikit berbagi cerita tentang awal saya mengenal buku ini. Pada awalnya, saya tidak tahu banyak tentang buku ini. Saya hanya baca di spanduk kampus ada bedah buku tersebut. Saya saat itu belum begitu tertarik tentang buku ini. Selang waktu berjalan, Allah mempertemukan saya dengan penulis buku tersebut. Ya, walaupun tidak megobrol secara pribadi. Tapi beliau mengisi materi pada acara mahasiswa yang sedang saya ikuti waktu itu. Setelah itu saya baru tahu kalau orang itu adalah pengarang buku tersebut. SETIA FURQON KHOLID. Itulah nama beliau. Saya kemudian ikuti materi yang diberikan oleh beliau. Dan Subhanallah, beliau dapat membakar semangat saya yang sempat beberapa lama hilang entah kemana. Kuliah dengan mulai merintis usaha. Karena itulah, saya saat ini lebih bersemangat lagi untuk mewujudkan mimpi saya tersebut. Sebenarnya bukan hanya itu mimpi saya. Masih banyak mimpi – mimpi saya yang mulai saat ini akan saya dekati dan dapatkan. Dream, bellieve, action. Itulah salah tiga dari langkah – langkah yang akan saya lakukan. Memang bukan hal yang mudah untuk mewujudkan mimpi – mimpi saya. Tapi dengan berpegang teguh pada salah tiga diatas, insya ALLAH semua mimpi – mimpi saya akan tercapai. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau berusaha. Mungkin bisa di ibaratkan seperti itu. KEEP SPIRIT sahabatku.
Wassalamu`alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com