Senin, 09 November 2009

EMOSI

Pengertian

1. Menurut english dan english, Emosi adalah “A complex feeling state accompanied by characteristic motor and glandular activities”. (suatu keadaan perasaan yang kompleks, yang di sertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris).
2. Sarlito Wirawan Sarwono berpendapat, bahwa emosi merupakan “setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna afektif, baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang kuat (mendalam).


Pengaruh Emosi terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu

Telah dikemukakan bahwa emosi itu merupakan warna efektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna efektif adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami individu pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu. Contohnya: gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci (tidak senang), dsb.
Beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya:
1. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang, atau puas atas hasil yang telah dicapai
2. Melemahkan semangat, bila timbul rasa kecewa, karena kegagalan dan sebagainya puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
3. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, bila sedangkan mengalami ketegangan emosi, dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam bicara.
4. Terganggu penyesuaian sosial, bila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
5. Suasana emosional yang diterima atau dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.


Ciri – Ciri Emosi

Menurut H. Syamsu Yusuf LN, emosi sebagai peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lebih bersifat subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya.
2. Bersifat fluktuasi (tidak tetap).
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.


Pengelompokkan Emosi

Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis).
1. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti : rasa dingin, rasa manis, rasa sakit, rasa lelah, rasa kenyang dan rasa lapar.
2. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alas an-alasan kejiwaan
a. Perasaan intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup kebenaran. Perasaan ini diwujudkan dalam bentuk
1. Rasa yakin dan tak yakin terhadap suatu hasil karya ilmiah.
2. Rasa gembira, karena mendapat suatu kebenaran
3. Rasa puas, karena dapat menyelesaikan persoalan-persoalan ilmiah yang harus dipecahkan.
b. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan orang lain, baik bersifat perorangan maupun kelompok. Wujud perasaan ini seperti :
1. Rasa solidaritas
2. Persaudaraan (ukhuwah)
3. Simpati
4. Kasih sayang, dan sebagainya
c. Perasaan susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai baik dan buruk atau etika (moral). Contohnya seperti :
1. Rasa tanggung jawab (responsibility)
2. Rasa bersalah kalau melanggar norma
3. Rasa tentram dalam mentaati norma
d. Perasaan Keindahan (Estetis)
Yaitu perasaan yang berhubungan erat dengan keindahan dari sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun kerokhanian.
e. Perasaan ke Tuhanan
Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan, adalah dia dianugerahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk mengenal Tuhannya. Dalam kata lain manusia dikaruniai insting religious (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, kemudian manusia dijuluki sebagai “Homo divinan” atau “Homo Religious”, yaitu sebagai makhluk yang berketuhanan atau makhluk beragama.
Fitrah beragama ini merupakan disposisi (kemampuan dasar yang mengandung kemungkinan untuk berkembang). Mengenai arah perkembangannya sangat tergantung kepada proses pendidikan yang diterimanya.
Hal ini sebagaimana telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW. : “setiap anak dilahirkan di atas fitrahnya, maka pengaruh pendidikan orang tuanyalah (orang dewasa), anak itu menjadi yahudi, nasrani, atau majusi”.
Hadist ini mengisyaratkan, bahwa faktor lingkungan, dalam hal ini orang tua, sangat berperan sekali dalam mempengaruhi fitrah keagamaan anak.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com